1. Pendahuluan
Dalam mempertahankan homeostasis, tubuh manusia menggunakan banyak adaptasi fisiologis. Salah satunya adalah menjaga keseimbangan asam-basa. Tanpa adanya kondisi patologis, pH tubuh manusia berkisar antara 7,35 – 7,45 dengan rata-rata 7,40. Mengapa angka ini? Mengapa bukan angka netral 7,0, bukan 7,40 yang sedikit basa? pH pada tingkat ini ideal untuk banyak proses biologis, salah satu yang terpenting adalah oksigenasi darah. pH di bawah 7,35 adalah asidosis, dan pH di atas 7,45 adalah alkalosis.
Tubuh manusia mengalami empat jenis utama gangguan berbasis asam: asidosis metabolik, alkalosis metabolik, asidosis pernapasan, dan alkalosis pernapasan. Jika salah satu dari kondisi ini terjadi, tubuh manusia harus menginduksi penyeimbang dalam bentuk kondisi yang berlawanan. Sebagai contoh, jika seseorang mengalami asidosis metabolik, tubuh mereka akan berusaha menginduksi alkalosis respiratorik untuk mengimbanginya.
2. Rumus
$$Anion gap = Na^{+} – (Cl^{-}+HCO3^{-})$$
Keterangan :
Na : konsentrasi natrium serum dalam mEq/l; Cl : konsentrasi klorida serum dalam mEq/l; HCO3 : konsentrasi bikarbonat serum dalam mEq/l
Anion gap membantu mengevaluasi keseimbangan elektrolit secara keseluruhan antara kation dan anion dalam cairan ekstraseluler. Kalium tidak dimasukkan dalam perhitungan karena hanya berkontribusi sedikit terhadap konsentrasi kation ekstraseluler. Jika kalium dimasukkan dalam persamaan, kisaran nilai normal adalah 15 – 20 mEq/L.
Asidosis metabolik dengan adanya kesenjangan anion yang normal biasanya disebabkan oleh hilangnya basa. Hal ini dikenal sebagai asidosis metabolik hiperkloremia karena kondisi ini biasanya terkait dengan hilangnya dan akumulasi ion klorida. Asidosis metabolik dengan adanya peningkatan kesenjangan anion biasanya merupakan hasil dari peningkatan asam tetap. Asam tetap ini dapat diproduksi (misalnya, gagal ginjal, diabetes ketoasidosis, asidosis laktat), atau dapat ditambahkan ke dalam tubuh (misalnya, keracunan oleh salisilat, metanol, dan etilen glikol).
Terapi cairan dan elektrolit diindikasikan ketika ada kesenjangan anion yang signifikan (> 16 mEq/L).
3. Nilai Normal
10-14 mEq/l; 15 hingga 20 mEq/L jika kalium (K+) dimasukkan dalam persamaan.
4. Contoh Soal
Diberikan: Na = 140 mEq/l, Cl = 105 mEq/l, HCO3 = 22 mEq/l. Hitung anion gap.
$$Anion gap = 140 – (105 + 22)$$
$$Anion gap = 13 mEq/l$$
5. Sumber
Chang, David W. 2020. Respiratory Care Calculations Revised Fourth Edition. USA: Jones & Bartlett Learning